Biopori menjadi salah satu solusi sederhana namun efektif untuk mengatasi masalah genangan air, menyuburkan tanah, sekaligus mengurangi sampah organik rumah tangga. Dengan membuat lubang resapan biopori di rumah, Propers tidak hanya menjaga kualitas lingkungan, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga ketersediaan air tanah.
Menariknya, metode ini sangat mudah diterapkan tanpa perlu biaya besar maupun teknologi rumit.
Platform Jual Beli Properti di Jakarta, Tangerang, Surabaya, Batam, Bogor: eCatalog Sinarmas
Apa Itu Lubang Resapan Biopori?
Perkim.id
Lubang resapan biopori adalah lubang silindris yang dibuat tegak lurus ke dalam tanah, berdiameter sekitar 10–30 cm, dengan kedalaman 80–120 cm. Lubang ini diisi sampah organik rumah tangga yang nantinya akan terurai menjadi kompos. Proses penguraian menghasilkan rongga kecil di tanah yang meningkatkan daya serap air hujan.
Baca juga artikel lainnya : Manfaat Biopori di Rumah, Bikin Tanah Subur & Ramah Lingkungan
Langkah-Langkah Membuat Lubang Resapan Biopori di Rumah
dlhbulelengkab.go.id
1. Menentukan Lokasi
Pilih area di halaman atau pekarangan yang sering terkena air hujan, seperti dekat pohon, halaman rumput, atau sisi jalan setapak. Lokasi yang tepat akan memaksimalkan daya serap air.
2. Menyiapkan Alat dan Bahan
Propers memerlukan bor tanah (atau linggis jika tidak ada bor), pipa PVC dengan diameter sekitar 10 cm, kawat besi atau penutup pipa berlubang, serta sampah organik seperti daun kering, sisa sayuran, atau kulit buah.
Baca juga artikel lainnya : Apa Itu Rumah Hijau? Ini Penjelasan dan Cara Menerapkannya
3. Membuat Lubang Biopori
Lubangi tanah dengan bor atau linggis secara tegak lurus. Kedalaman ideal lubang sekitar 1 meter dengan diameter 10 cm. Setelah terbentuk, pasang pipa PVC agar dinding lubang tidak runtuh dan lubang tetap terjaga bentuknya.
4. Mengisi Lubang dengan Sampah Organik
Masukkan sampah organik rumah tangga ke dalam lubang. Sampah ini akan menjadi bahan utama dalam proses pembentukan kompos alami sekaligus media yang memicu terbentuknya biopori.
Tutup bagian atas lubang dengan kawat besi atau penutup pipa berlubang. Tujuannya agar udara tetap masuk, hewan tanah bisa bekerja, dan lubang tidak tersumbat oleh benda keras lain.
Cari Rumah dengan harga terbaik? Cek disini!
Tips Perawatan Biopori
Lubang biopori perlu diisi ulang sampah organik secara berkala, misalnya setiap 5–7 hari sekali, agar fungsi lubang tetap berjalan optimal. Setelah 2–3 bulan, sampah organik di dalam lubang akan berubah menjadi kompos yang bisa dimanfaatkan untuk pupuk tanaman.
Dengan perawatan sederhana ini, biopori dapat bertahan hingga bertahun-tahun.
Membuat lubang resapan biopori adalah langkah kecil yang berdampak besar. Dengan cara ini, Propers bisa mengelola sampah organik, menjaga resapan air tanah, sekaligus menciptakan lingkungan rumah yang lebih hijau.
Teknologi sederhana ini dapat dilakukan siapa saja, kapan saja, dan di mana saja, sehingga ideal diterapkan di kawasan perumahan modern.
Ingin hunian yang ramah lingkungan sekaligus nyaman untuk keluarga? Temukan pilihan rumah terbaik di eCatalog sinarmasland yang mengusung konsep hijau dan berkelanjutan. Hunian modern, lingkungan asri, dan akses strategis, semua bisa Propers dapatkan di sini.
Baca juga artikel lainnya : Hunian Mewah dan Asri di Cibubur: Richmond at Kota Wisata