Sinyal resesi ekonomi di Amerika Serikat (AS) nyatanya berdampak pada sektor properti di Indonesia. Menurut Country Head and Head of Logistics & Industrial Jones Lang LaSalle (JLL) Indonesia Farazia Basarah, tak dapat dimungkiri bahwa minat berinvestasi di Indonesia masih ada.
"Tapi, yang berubah adalah kriteria dari investasi tersebut. Jadi, misalnya return (pengembalian) yang dulu diharapkan tahun lalu cukup rendah, sekarang harus lebih tinggi," jelasnya dalam media briefing di Jakarta
Sebab, apabila para investor luar negeri berinvestasi di Indonesia dengan meminjam ke bank, basis poinnya bisa naik 1 persen-2 persen dibandingkan tahun lalu. Sehingga, mereka yang ingin berinvestasi properti di Indonesia menginginkan agar pengembalian dari investasi tersebut lebih tinggi.
Selain itu, keputusan untuk berinvestasi properti pun menjadi lama. Memang, minat akan properti semakin banyak, namun para investor berpikir apakah keputusan berinvestasi tersebut layak atau tidak.
Cari Tanah Kavling di Cikarang dengan harga terbaik? Cek disini!