Sektor properti di Indonesia diprediksi akan mengalami pertumbuhan yang positif pada tahun 2025. Menurut pengamat properti dari Stellar Property, M. Gali Ade Nofrans, stabilitas sektor ini yang tercatat dalam beberapa tahun terakhir dapat menjadi landasan yang kuat untuk pertumbuhan di masa depan.
Dalam rentang 10 tahun terakhir (2014-2024), sektor properti bertahan di angka rata-rata pertumbuhan 1,9%. Namun, Nofrans memproyeksikan bahwa angka ini bisa meningkat menjadi 2,2% hingga 2,3% pada 2025.
Platform Jual Beli Properti di Jakarta, Tangerang, Surabaya, Batam, Bogor: eCatalog Sinarmas
Faktor-Faktor Pendorong Pertumbuhan Properti di 2025
propertiindonesia.id
1. Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP)
Adanya kementerian khusus yang berfokus pada perumahan rakyat, yaitu Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), dinilai sebagai langkah penting dalam mempercepat adaptasi pemerintah terhadap kebutuhan properti nasional.
2. Insentif Pemerintah
Regulasi baru dan insentif dari pemerintah, seperti pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), menjadi dorongan besar bagi masyarakat untuk memiliki rumah. Wacana pembebasan PPN, yang rencananya akan naik menjadi 12% pada 2025, dianggap sangat membantu segmen pembeli rumah.
3. Program 3 Juta Rumah
Program ini bertujuan mengatasi backlog perumahan dengan membangun lebih banyak hunian berkualitas menggunakan konstruksi modern.
Cari rumah dengan harga terbaik? Cek disini!
4. Peningkatan Hunian Vertikal Berbasis TOD
Hunian vertikal yang terintegrasi dengan transportasi massal (Transit Oriented Development/TOD) diproyeksikan akan mendominasi pembangunan di kota-kota besar, terutama di wilayah Jabodetabek. Selain hunian, properti ini juga mencakup area komersial untuk kebutuhan sehari-hari penghuni.
5. Digitalisasi dalam Sektor Properti
Pemasaran, transaksi, dan manajemen properti diperkirakan semakin beralih ke sistem digital, memberikan efisiensi dalam proses jual-beli dan pengelolaan properti.
Tantangan yang Harus Diatasi
Di balik peluang yang ada, Nofrans juga mengingatkan beberapa kendala yang dapat menghambat pertumbuhan sektor properti. Beberapa tantangan tersebut meliputi:
- Kesiapan tanah dan material pendukung pembangunan.
- Kompleksitas birokrasi terkait perizinan dan pengesahan regulasi.
- Daya beli masyarakat yang masih menjadi faktor krusial dalam penjualan properti.
Dengan berbagai peluang dan kebijakan yang mendukung, sektor properti di Indonesia pada tahun 2025 diproyeksikan lebih bergairah. Meski demikian, tantangan-tantangan seperti birokrasi dan daya beli masyarakat perlu diatasi untuk mewujudkan pertumbuhan yang optimal.
Baca juga artikel terkait berita terkini disini:
Kunjungi website ecatalog.sinarmasland.com untuk tahu informasi lainnya seputar properti.